Baru saja kau pergi
Setelah menghiasi lembaran
Diary di meja dan buku tulisku
Kau t’lah beri warna cerita hidup yang lain
Kemarin kau datang
Dengan segenggam senyum dan semangat
Kau tawarkan canda dan asa baru
Setetes kata cinta kau taburkan
Lewat nyanyian dalam taburan bintang
Dikeheningan malam
Dan deburan ombak
Terdengar sayup-sayup
Kau pun melangkah dan memasuki ruang belajarku
Kau rebahkan bahumu yang lincah
Bak merpati putih yang terpeleset jatuh
Dari ketinggian terbangnya
Tersangkut di antara ruang dan meja belajarku
Malam itu, di tengah cuaca yang dingin
Tiba-tiba ku terbuai dengan
Suara alunan gitarmu yang merdu
Akupun tersungkur
Tak berdaya….tertengadah….terpana…..
Coretan-coretanmu yang kau buang di kamarku
Terasa smakin membuatku tak berdaya
Kakiku terasa lemah,
Sekujur tubuhku lemas, lunglai
dan Aku terjatuh….
Ku tak kuasa menahan beban taburan dawai melody
Yang kau dengdangkan
Dengan suara merdu nan syahdu
Namun……
Nyanyian indahmu hanya sebentar
Kau singgah di rumahku tidak lama
Kau….segera bergegas pergi
Dengan membawa sepotong hati
Kau langkahkan kaki berjalan ke luar dari rumahku….
terbang tinggi, entah kemana
bersamaan gema takbir ‘Idul Adha
Jangan pergi….
Tetaplah di sini……bisikku
Namun kau t’lah jauh menghilang
Tiada kulihat lagi bayangmu
Tiada kudengar lagi suaramu
Alunan musik dan suara emasmu
Tinggal kenangan
Biarlah ku ‘kan mengingatmu
Sembari mencatat namamu
dengan “Tinta Emas” di sini…..
Di sudut kamarku dan meja belajarku
Bumi Allah, 18 November 2010
ihhiyyy.....^^
BalasHapusya...ini fiksi neng, sekedar menyalurkan hobi. oke...
BalasHapus